LAPORAN
1. Pengertian Laporan
·
Laporan ialah keterangan
atau informasi tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan berdasarkan fakta.
Fakta yang diinformasikan itu berkaitan dengan tanggung jawab yang ditugaskan
kepada si pelapor. Fakta yang dilaporkan berdasarkan keadaan obyektif yang dialami
sendiri si pelapor (dilihat, didengar, dirasakan sendiri) ketika si pelapor
melakukan kegiatan.
·
Laporan merupakan suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan
informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya.
·
Laporan juga merupakan jenis dokumen yang menyampaikan informasi mengenai
sebuah masalah yang diselidiki dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada
pemikiran dan tindakan yang akan diambil, hal-hal esensil, dan hal-hal pokok
yang bertalian dengan tujuannya.
2. Membedakan
Jenis Laporan
·
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi semua persyaratan di atas,
nadanya bersifat impersonal, dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur
seperti yang terdapat dalam buku-buku.
Ciri-ciri umum untuk menentukan
apakah suatu laporan termasuk laporan formal:
- Harus ada
halaman judul
- Biasanya
ada sebuah surat penyerahan
- Memiliki
daftar isi
- Ada sebuah
ikhtisar (atau abstrak) yang mengawali laporan
- Ada bagian
pendahuluan
- Bila ada
kesimpulan dan saran (rekomendasi) biasanya diberi judul tersendiri
- Isi
laporan yang terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda
- Bernada
resmi, bergaya impersonal
- Bila perlu
disertai dengan tabel-tabel dan angka-angka, baik yang terjalin dalam teks
laporan maupun dikumpulkan dalam satu bagian tersendiri
- Biasanya
didokumentasikan secara khusus
·
Bila ada satu atau beberapa syarat tidak terpenuhi, laporan itu disebut
semi-formal
·
laporan yang tidak memenuhi persyaratan di atas atau bersifat pribadi dan
bentuknya sesuai dengan keinginan penulis disebut laporan non-formal ( informil
)
Ref :
·
Gorys Keraf. 1994. Komposisi. NTT:
Penerbit Nusa
·
http://www.referensimakalah.com/2012/08/pengertian-jenis-fungsi-tujuan-laporan-hasil-penelitian.html
USULAN KARYA TULIS ILMIAH
1. Karya Ilmiah
·
pengertian
Karya ilmiah (bahasa
Inggris: scientific paper)
adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan
penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya
itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain
yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain
dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi,
khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti
makalah,
laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya
merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam.
Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan
simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap
karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang
dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai
wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
·
Jenis-jenis karya ilmiah
1. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa
ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal
skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis.
Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah
pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai
keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan
sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan
sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel
ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan
terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat
menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau
bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada
jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
2. Disertasi
Pencapaian gelar akademik
tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala
mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji
Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing.
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis
mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan
analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis
ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan
yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah,
berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi
memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau
metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji
dalam taraf yang tinggi.
3. Tesis
Tesis adalah jenis karya
ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis
untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan
penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan
‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis
ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi
penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan
bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan
instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil
kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
4. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis
(ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1).
Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen
pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga
mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan
pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta
empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau
penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan
metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
Tentu saja saya merujuk pada beberapa tulisan antara lain tulisan Bapak
Budi Rahardjo yang saya tambahkan berdasarkan pengalaman saya di Computer
Science Universitas Gadjah Mada.
1. Tentukan tema dan judul dari skripsi
Harus dipastikan juga agar judul kita itu itu ga ada “versi keduanya” di
dunia ilmiah dengan mencari lewat google (jangan lupa untuk mencari dengan
versi inggrisnya).
2. Struktur Skripsi
2. Struktur Skripsi
5. Kertas Kerja
Kertas kerja adalah karya
tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan
data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif.Kertas
kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis
lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar
atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’
tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas
kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris,
ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
6. Makalah
Lazimnya, makalah dibuat
melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala
disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting,
tidak berdasar opini belaka.
Makalah, dalam tradisi
akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari
jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya,
adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding
skripsi mahasiswa.
2. Topik yang sesuai dengan penjualan
ayam potong
a.
Pengertian
Peramalan adalah penggunaan
data atau informasi untuk menentukan kejadian
pada masa depan, dalam bentuk perhitungan atau prakiraan dari data yang laludan informasi lainnya untuk
penelitian terlebih dahulu prakiraannya.
·
Menurut Hery prasetya
dan Fitri Lukiastuti ( 2009 : 43 )
Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang melalui pengujian keadaan dimasa lalu.
Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang melalui pengujian keadaan dimasa lalu.
·
Menurut Jay Heizer dan
Barry Render ( 2006 : 136 )
Peramalan ( forecasting ) adalah seni atau ilmu untuk memperkirakan kejadian dimasa depan.
Peramalan ( forecasting ) adalah seni atau ilmu untuk memperkirakan kejadian dimasa depan.
·
Menurut Tim pengembangan
Laboratorium Manajemen Menengah ( 2008 : 12 ) Forecasting diartikan sebagai
kegiatan analisis untuk memperkirakan magnitude dan direction perubahan suatu
variabel ekonomi bisnis ( permintaan barang dan jasa ) dimasa datang
berdasarkan past data dan present data.
b.
Tipe- tipe Peramalan
Dalam segi peramalan banyak sekali tipe nya namun
menurut pandangan dari Hery Prasetya dan Fitri Lukiastuti ( 2009 : 44 ) dapat
kita ambil beberapa yaitu :
·
Peramalan ekonomi
Peramalan yang
menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan
uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan
lain nya.
·
Peramalan teknologi
Peramalan yang
memeperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru
yang menarik, membutuhkan pabrik dan peralatan baru. Peramalan ini biasanya
memerlukan jangka waktu yang panjang dengan memperhatikan tingkat kemajuan
teknologi.
·
Peramalan permintaan
Proyeksi permintaan
untuk produk atau layanan suatu perusahaan peramalan ini disebut juga peramalan
penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas seta sistem penjadwalan dan
menjadi input bagi perencanaan keuangan pemasaran dan sumber daya manusia.
c.
Adapun tahapan-tahapan
dalam suatu peramalan yaitu :
a. Pengumpulan data
b. Pemadatan atau pengurangan data
c. Penyusunan dan Evaluasi Modal
d. Ekstrapolasi Model ( peramalan aktual )
e. Evaluasi peramalan
d.
Meramal Horizon Waktu
Dalam meramalkan suatu horizon waktu adapun pandangan
menurut sumbernya dari Jay Heizer dan Barry Render ( 2006 : 137 ) yaitu :
1. Peramalan jangka pendek
1. Peramalan jangka pendek
Peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1 tahun
tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan
pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja dan tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah
2. Peramalan jangka menengah
Peramalan ini umumnya mencakup hitungan bulanan
hingga 3 tahun. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan penjualan,
perencanaan, dan anggaran produksianggaran kas dan menganalisis bermacam-macam
rencana operasi.
3. Peramalan jangka panjang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar