Selasa, 14 Mei 2013

LAPORAN dan KARYA ILMIAH ( tugas softskill )

-->
LAPORAN

1. Pengertian Laporan
·         Laporan ialah keterangan atau informasi tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan berdasarkan fakta. Fakta yang diinformasikan itu berkaitan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang dilaporkan berdasarkan keadaan obyektif yang dialami sendiri si pelapor (dilihat, didengar, dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan kegiatan.
·         Laporan merupakan suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
·         Laporan juga merupakan jenis dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang diselidiki dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil, hal-hal esensil, dan hal-hal pokok yang bertalian dengan tujuannya.
2. Membedakan Jenis Laporan
·         Laporan formal adalah laporan yang memenuhi semua persyaratan di atas, nadanya bersifat impersonal, dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur seperti yang terdapat dalam buku-buku.
Ciri-ciri umum untuk menentukan apakah suatu laporan termasuk laporan formal:
  1. Harus ada halaman judul
  2. Biasanya ada sebuah surat penyerahan
  3. Memiliki daftar isi
  4. Ada sebuah ikhtisar (atau abstrak) yang mengawali laporan
  5. Ada bagian pendahuluan
  6. Bila ada kesimpulan dan saran (rekomendasi) biasanya diberi judul tersendiri
  7. Isi laporan yang terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda
  8. Bernada resmi, bergaya impersonal
  9. Bila perlu disertai dengan tabel-tabel dan angka-angka, baik yang terjalin dalam teks laporan maupun dikumpulkan dalam satu bagian tersendiri
  10. Biasanya didokumentasikan secara khusus
·         Bila ada satu atau beberapa syarat tidak terpenuhi, laporan itu disebut semi-formal
·         laporan yang tidak memenuhi persyaratan di atas atau bersifat pribadi dan bentuknya sesuai dengan keinginan penulis disebut laporan non-formal ( informil )

Ref :
·         Gorys Keraf. 1994. Komposisi. NTT: Penerbit Nusa


USULAN KARYA TULIS ILMIAH

1. Karya Ilmiah
·         pengertian
          Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
          Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
          Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
·         Jenis-jenis karya ilmiah

1.  Artikel Ilmiah

          Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
          Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.

2.  Disertasi

          Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi  dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
          Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

3.  Tesis

          Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk  menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
          Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
          Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
4.  Skripsi
          Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
          Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain.  Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
Tentu saja saya merujuk pada beberapa tulisan antara lain tulisan Bapak Budi Rahardjo yang saya tambahkan berdasarkan pengalaman saya di Computer Science Universitas Gadjah Mada.
1. Tentukan tema dan judul dari skripsi
Harus dipastikan juga agar judul kita itu itu ga ada “versi keduanya” di dunia ilmiah dengan mencari lewat google (jangan lupa untuk mencari dengan versi inggrisnya).

2. Struktur Skripsi

5.  Kertas Kerja

          Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif.Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.

6.  Makalah

          Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka.
          Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.

2. Topik yang sesuai dengan penjualan ayam potong
a.    Pengertian
          Peramalan adalah penggunaan data atau informasi untuk menentukan     kejadian pada masa depan, dalam bentuk perhitungan atau prakiraan dari        data yang laludan informasi lainnya untuk penelitian terlebih dahulu          prakiraannya.
·         Menurut Hery prasetya dan Fitri Lukiastuti ( 2009 : 43 )
Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan dimasa yang akan datang melalui pengujian keadaan dimasa lalu.
·         Menurut Jay Heizer dan Barry Render ( 2006 : 136 )
Peramalan ( forecasting ) adalah seni atau ilmu untuk memperkirakan kejadian dimasa depan.
·         Menurut Tim pengembangan Laboratorium Manajemen Menengah ( 2008 : 12 ) Forecasting diartikan sebagai kegiatan analisis untuk memperkirakan magnitude dan direction perubahan suatu variabel ekonomi bisnis ( permintaan barang dan jasa ) dimasa datang berdasarkan past data dan present data.

b.    Tipe- tipe Peramalan
Dalam segi peramalan banyak sekali tipe nya namun menurut pandangan dari Hery Prasetya dan Fitri Lukiastuti ( 2009 : 44 ) dapat kita ambil beberapa yaitu :
·         Peramalan ekonomi
Peramalan yang menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lain nya.
·         Peramalan teknologi
Peramalan yang memeperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, membutuhkan pabrik dan peralatan baru. Peramalan ini biasanya memerlukan jangka waktu yang panjang dengan memperhatikan tingkat kemajuan teknologi.
·         Peramalan permintaan
Proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan peramalan ini disebut juga peramalan penjualan yang mengendalikan produksi, kapasitas seta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan pemasaran dan sumber daya manusia.

c.    Adapun tahapan-tahapan dalam suatu peramalan yaitu :
a. Pengumpulan data
b. Pemadatan atau pengurangan data
c. Penyusunan dan Evaluasi Modal
d. Ekstrapolasi Model ( peramalan aktual )
e. Evaluasi peramalan

d.    Meramal Horizon Waktu
Dalam meramalkan suatu horizon waktu adapun pandangan menurut sumbernya dari Jay Heizer dan Barry Render ( 2006 : 137 ) yaitu :

1. Peramalan jangka pendek
Peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja dan tingkat produksi.

2. Peramalan jangka menengah
Peramalan ini umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3 tahun. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan penjualan, perencanaan, dan anggaran produksianggaran kas dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.

3. Peramalan jangka panjang
-->Peramalan ini umumnya untuk perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas serta penelitian dan pengembangan.


nama : uswatun hasanah
NPM : 19210685
kelas : 3ea15 

Sabtu, 13 April 2013

Karangan Ilmiah ( tugas softskill uswah)

   1. HAKIKAT KARANGAN ILMIAH

A.  Definisi hakikat karangan ilmiah

          Karya  ilmiah  merupakan karya tulis yang isinya memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Jika tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu di sebut juga dengan penelitian lanjutan.

          Tradisi keilmuan menuntut para calon ilmuan (mahasiswa) bukan   sekadar menjadi penerima ilmu.Akan tetapi sekaligus sebagai pemberi (penyumbang)ilmu. Dengan demikian, tugas kaum intelektual dan cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus dapat     menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi seorang mahasiswa       sebagai calon ilmuan wajib menguasai tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi jugapraktik penulisannya. Kaum intelektual jangan hanya pintar bicara dan “menyanyi” saja, tetapi juga harus gemar dan pintar menulis.Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
         
Di lihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah(paper) dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan ( Azwardi, 2008 : 111). Finoza dalam Alamsyah (2008 : 98) mengklasifikasikan karangan menurut bobot isinya atas 3 jenis, yaitu :

1.      karangan Ilmiah
2.     karangan semi ilmiah atau ilmiah popular
3.     karangan nonilmiah.

          Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah antara lain :
·      makalah                
·      laporan
·      skripsi
·      tesis disertasi

          Yang tergolong karangan semi ilmiah antara lain :
·      artikel
·      editorial
·      opini
·      feuture
·      reportase

          Yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain :
·         anekdot
·         opini
·         dongeng
·         hikayat
·         cerpen
·         novel
·         roman
·         naskah drama

          Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karektiristik yang berbeda.
·         Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa.
·         karangan non ilmiah adalah karangan yang tidakterikat pada karangan baku; sedangkan karangansemi ilmiah berada diantara keduanya.

Sementara itu, Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu dikenal ragam karya ilmiah

B.  Ciri – ciri Karangan Ilmiah
a.    Mengacu kepada teori
Artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai
landasan berpikir / kerangka pemikiran / acuan dalam pembahasan
masalah.
Fungsi teori :
·         Tolak ukur pembahasan dan penjawaban persoalan
·         Dijadikan data sekunder / data penunjang ( data utama ; fakta )
·         Digunakan untuk menjelaskan, menerangkan, mengekspos dan mendeskripsikan suatu gejala
·         Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.

b.    Berdasarkan fakta
Artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya,sebenarnya dan konkret.

c.    Logis
Artinya setiap keterangna dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.

d.    Objektif
Artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah subjektif, senantiasa faktual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentingan baik pribadi maupun golongan.

e.    Sistematis
Baik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan sistem yang berlaku, terurut, dan tertib.

f.    Sahih / Valid
Artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar menurut aturan ilmiah yang berlaku

g. Jelas
   Artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya, gamblang, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan keraguan-raguan dalam    benak pembaca.

h. Seksama
   Baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan      secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan betapa pun kecilnya.

i.  Tuntas
    Pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai ke akar-  akarnya.Jadi, supaya karangan tuntas, pokok masalah harus dibatasi tidak boleh terlalu luas.

j.  Bahasanya Baku
    Bahasa dalam kerangka ilmiah harus baku artinya harus sesuai dengan bahasa yamg dijadikan tolak ukur / standar bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.

k. Penulisan sesuai dengan aturan standar (nasional / internasional)
    Akan tetapi, tata cara penulisan laporan penelitian yang berlaku           di lembaga tempat penulis bernaung tetap harus diperhatikan.

 
2. TAHAPAN PI (penulisan ilmiah)

     SUSUNAN TAHAPAN PI (penulisan ilmiah)
a)    Cover
bagian awal yang berada pada pi (penulisan ilmiah) yang di tulis sesuai dengan cover atau tampilan standar penulisan ilmiah.

b)   Lembar pengesahan
lembar yang dituliskan Judul pi (penulisan ilmiah) terdiri dari Nama mahasiswa, NPM, Tanggal Sidang, Tanggal Lulus, dan Tanda Tangan Pembimbing Coordinator PI (penulisan ilmiah), serta Ketua Jurusan.

c)    Abstraksi
lembar yang berisikan ringkasan dari penulisan dengan batasan maksimal 1 lembar

d)   Daftar isi
lembar yang menjelaskan halaman – halaman tentang Bab atau sub-Bab

e)   Daftar tabel : lembar yang berisikan tentang gambar atau tabel di dalam penulisan ilmiah

            I.        Bab 1 PENDAHULUAN
Adalah isi sebuah penulisan ilmiah dimana terdapat :
·         Latar belakang
bagian yang berisi penjelasan yang berkaitan dengan alasan – alasan yang mendasari penulis atau peneliti untuk memilih tema yang ditulis.
·         Rumusan Masalah
Bagian dimana peneliti mulai mengidentifikasi ,membatasi dan selanjutnya merumuskan masalah yang hendak di teliti. Dalam bentuk kalimat pertanyaan penelitian.
·         Tujuan Penelitian
Berisi tujuan penelitian yang hendak di capai.
·         Manfaat penelitian
Berisi mnafaat yang dapat di peroleh dari penelitian yang akan di lakukan.
·         Metode penelitian
Berisi tentang bagaimana secara ilmiah penelitian akan di lakukan.

         II.        Bab 2 LANDASAN TEORI
·         Kerangka Teori
Bagian ini berisi tentang berbagai pengertian dan pemahaman mengenai teori yang benar-benar relevan dengan topik dn variabel.
·         Kajian Penelitian Sejenis
Berisi kajian penelitian terhadap hasil-hasil penelitian sejenis atau penelitian yang memiliki kesamaan topik.
·         Alat Analisis
Berisi penjelasan rinci mengenai berbagai alat analisisdeskriptif dan kuantitatif yang akan di gunakan dalam analisis masalah.

      III.        Bab 3 METODE PENELITIAN
Di buat untuk memberikan ruang yang lebih luas lagi bagi peneliti dalam menguraikan dan menjelaskan metode penelitian yang akan di gunakan.

         IV.        Bab 4 PEMBAHASAN
·         Data dan Profil Objek Penelitian
Berisi data dan profil singkat objek penelitian.
·         Hasil Penelitian dan Analisis
          Bagian dimana peneliti mulai menyajikan data dan hasil penelitian          dan mulai menganalisis secara deskriptif serta mengkombinasikanya          dengan analisis kuantitatif.
·         Rangkuman hasil penelitian
Berisi rangkuman hasil penelitian yang umumnya di sajikan dalam tabel ringkasan hasil.

            V.        Bab 5 PENUTUP
·         Kesimpulan
Bagian yang berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang pada prinsipnya merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian yang ada
·         Saran
isi yang ada pada bagian yang harus diprioritaskan pada saran terhadap point – point kesimpulan yang ada 


Nama  : Uswatun Hasanah
Npm    : 19210685
kelas   : 3ea15